Scroll untuk baca artikel
Parlementaria

Permasalahan Sampah Kota Jambi Dikritisi Ketua DPRD, Pilot Project Dua Kecamatan Diminta Dievaluasi

Avatar photo
×

Permasalahan Sampah Kota Jambi Dikritisi Ketua DPRD, Pilot Project Dua Kecamatan Diminta Dievaluasi

Sebarkan artikel ini

Kota Jambi – Isu persampahan di Kota Jambi kembali mencuat setelah Ketua DPRD setempat, Kemas Faried Alfarelly, menyoroti lemahnya sosialisasi tentang jadwal pembuangan sampah ke TPS (Tempat Penampungan Sementara) sebagai salah satu akar masalah. Akibatnya, tumpukan sampah masih kerap ditemui di berbagai lokasi, meski sudah ada aturan jelas dalam Peraturan Daerah (Perda).

Masyarakat Abaikan Aturan Jam Buang Sampah 
Berdasarkan Perda, waktu pembuangan sampah hanya diperbolehkan mulai pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB, sebelum diangkut petugas kebersihan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sampah masih terus menumpuk hingga siang hari, padahal seharusnya TPS sudah bersih setelah pengangkutan pagi.

“Idealnya, TPS sudah kosong di pagi hari setelah diangkut. Namun, kenyataannya masih banyak sampah yang menggunung. Ini menunjukkan kurangnya pemahaman masyarakat tentang aturan pembuangan sampah,” tegas Kemas Faried, Sabtu (29/3/2025).

Evaluasi Kinerja Dua Kecamatan Pilot Project 
Politisi ini juga mengkritisi kinerja dua kecamatan yang ditunjuk sebagai pilot project penanganan sampah. Menurutnya, upaya yang dilakukan belum memberikan hasil optimal.

“Dua kecamatan percontohan ini perlu dievaluasi kembali. Penanganan sampah oleh pihak kecamatan masih belum efektif,” ujarnya.

Rekomendasi: Pengelolaan Sampah Kembali ke DLH
Sebagai solusi, Kemas Faried mengusulkan agar otoritas pengelolaan sampah dikembalikan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi untuk memastikan penanganan yang lebih terkoordinasi dan fokus.

“Kami mendorong agar DLH kembali mengambil alih pengelolaan sampah. Dengan begitu, penanganannya bisa lebih terstruktur dan maksimal,” tegasnya.

Harapan ke Depan
Persoalan sampah di Kota Jambi masih menjadi tantangan serius yang membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan evaluasi kebijakan dan peningkatan kesadaran warga, diharapkan kota ini dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *