Scroll untuk baca artikel
Pemkot Jambi

Wali Kota Jambi Maulana Hadir di Podcast Nusaraya, Paparkan Visi dan Inovasi Kota Jambi Bahagia

Avatar photo
×

Wali Kota Jambi Maulana Hadir di Podcast Nusaraya, Paparkan Visi dan Inovasi Kota Jambi Bahagia

Sebarkan artikel ini

Jakarta – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, menjadi narasumber utama dalam Podcast *Nusaraya*, sebuah program unggulan milik media nasional Kompas, yang berlangsung pada Selasa (22/4/2025) di Studio Kompas, Jakarta.

Dalam sesi tersebut, Maulana memaparkan visi besar *Kota Jambi Bahagia* beserta berbagai program strategis yang menjadi fondasi pembangunan daerah. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang inklusif dan partisipatif, serta memaparkan berbagai terobosan kebijakan, termasuk pelaksanaan pemilihan Ketua RT secara serentak sebagai bentuk penguatan demokrasi di tingkat akar rumput.

Pemerintah Kota Jambi berencana menggelar pemilihan langsung untuk 1.662 Ketua RT yang tersebar di 68 kelurahan dan 11 kecamatan. Proses ini dirancang dengan prinsip transparansi dan partisipasi publik sebagai dasar.

“Ketua RT adalah ujung tombak pelayanan di masyarakat. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan mandat langsung dari warga, agar kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat semakin kuat,” ujar Maulana dalam siaran tersebut.

Tak hanya itu, Wali Kota juga menjelaskan mengenai *Program Kampung Bahagia*, sebuah pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat dalam seluruh tahapan pembangunan kawasan—mulai dari perencanaan hingga pengelolaan sarana publik. Program ini mencakup integrasi layanan dasar, pemberdayaan ekonomi lokal, pelestarian budaya, serta pengembangan lingkungan yang sehat dan ramah semua kalangan.

Untuk mendukung peran generasi muda, Pemerintah Kota Jambi turut menghadirkan *Ruang Milenial* atau *Rumel*—inisiatif Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha—yang menyediakan fasilitas kerja bersama, ruang diskusi, pelatihan digital, dan inkubator UMKM serta inovasi sosial.

“Anak muda harus diberi ruang untuk tumbuh menjadi agen perubahan. Pemerintah hadir untuk mendampingi, bukan membatasi,” kata Maulana.

Menanggapi isu lingkungan, khususnya banjir yang menjadi persoalan klasik di Jambi, Maulana menyampaikan bahwa Pemkot tak hanya mengandalkan infrastruktur fisik. Pendekatan berbasis kolaborasi dan kesadaran warga juga dikedepankan, seperti melalui pembangunan kolam retensi multifungsi yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan pusat edukasi lingkungan.

Selain itu, gerakan *Sejuta Biopori* turut digalakkan. Warga diajak membuat lubang biopori di berbagai lokasi—mulai dari halaman rumah, sekolah, hingga tempat ibadah—untuk membantu mempercepat resapan air ke dalam tanah. Program ini berjalan beriringan dengan revitalisasi saluran drainase dan edukasi publik tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Podcast Nusaraya ditutup dengan pesan penuh harapan dari Maulana. Ia menekankan bahwa pembangunan inklusif hanya bisa terwujud jika ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat, serta dukungan media yang berperan menyampaikan informasi positif dan inspiratif.

“Ketika media, masyarakat, dan pemerintah saling menopang, maka pesan-pesan pembangunan bisa menyentuh hati dan menggugah semangat kebersamaan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *