Scroll untuk baca artikel
Internasional

Error, Kurs 1 Dolar AS di Google Finance Mendadak Anjlok ke Rp8.170

Avatar photo
×

Error, Kurs 1 Dolar AS di Google Finance Mendadak Anjlok ke Rp8.170

Sebarkan artikel ini

Jambilive.id – Kata kunci “dolar” dan “1 USD” mendadak membuat geger dan menjadi trending topic di platform X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu (1/2). Hal ini dipicu oleh tampilan kurs di Google Finance yang menunjukkan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah di angka Rp 8.170,65.

Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, angka ini mencerminkan pelemahan dolar AS sebesar 50,04 persen terhadap rupiah.

Fenomena ini membuat warganet terkejut, terutama setelah beredar tangkapan layar yang menunjukkan 1 dolar AS hanya setara Rp 8.170. Padahal, berdasarkan data perbankan dan layanan keuangan lainnya, kurs rupiah terhadap dolar AS masih berada di angka normal.

Sehari sebelumnya, pada Jumat (31/1), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat masih di angka Rp 16.355. Namun, secara tiba-tiba, beredar informasi di linimasa media sosial yang memperlihatkan angka jauh lebih rendah. Akibatnya, topik ini ramai diperbincangkan, hingga kata kunci “Dollar” dan “Error” menduduki puncak trending topic di Indonesia.

Sejumlah pengguna X berspekulasi mengenai penyebab anjloknya kurs dolar AS di Google. Sebagian mengaitkannya dengan insiden kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS. Namun, banyak yang menduga bahwa kejadian ini hanyalah kesalahan teknis atau bug pada sistem Google.

Jika merujuk pada layanan keuangan lainnya, seperti RTI, kurs dolar AS terhadap rupiah masih berada di kisaran Rp 16.295. Selain itu, layanan kurs dari BCA dan Livin’ by Mandiri mencatat kurs beli dolar AS masing-masing di posisi Rp 16.295 dan Rp 16.330, sementara kurs jual berada di Rp 16.325.

Hingga saat ini, Google belum memberikan pernyataan resmi terkait tampilan kurs USD to IDR yang menghebohkan ini.

Namun, kesalahan serupa pernah terjadi sebelumnya, di mana data nilai tukar yang ditampilkan oleh mesin pencari tidak akurat akibat gangguan teknis dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *